Menguasai Subnetting: Dari Teori, Hitung Cepat, hingga Praktik di Dunia Nyata

Table of Contents

Bagi siapa pun yang berkecimpung di dunia jaringan komputer, IP Address dan Subnetting adalah dua hal yang tak terpisahkan. Memahami dasarnya mungkin mudah, namun tantangan sesungguhnya adalah menerapkan teori ini secara cepat dan tepat di lapangan.

ulin00

Artikel ini akan membawa Anda dari konsep dasar ke tingkat mahir. Kita akan membahas trik hitung cepat yang digunakan para profesional dan mengaplikasikannya dalam studi kasus yang realistis untuk membangun jaringan yang efisien dan aman.

Pondasi Subnetting: Sebuah Review Cepat

Subnetting adalah teknik untuk memecah sebuah blok IP Address besar menjadi beberapa blok jaringan (subnet) yang lebih kecil. Saat melakukan subnetting, kita selalu mencari tiga komponen utama:

  1. Network ID: Alamat "pembuka" sebuah subnet yang merepresentasikan jaringan tersebut. Alamat ini tidak bisa digunakan oleh perangkat (host).
  2. Broadcast ID: Alamat "penutup" sebuah subnet yang digunakan untuk mengirim pesan ke semua perangkat di dalamnya. Alamat ini juga tidak bisa digunakan.
  3. IP Host (Usable IP Range): Rentang alamat di antara Network ID dan Broadcast ID yang bisa dipasang pada komputer, server, atau smartphone.

Trik Hitung Cepat Subnetting: Metode "Magic Number"

Lupakan konversi biner yang rumit. Di lapangan, metode "Magic Number" jauh lebih efisien.

Studi Kasus: Anda menemukan perangkat dengan IP 192.168.1.100 dan Subnet Mask 255.255.255.192 (ditulis juga sebagai /26). Bagaimana cara cepat mengetahui detail jaringannya?

Langkah 1: Temukan "Magic Number" Rumusnya adalah 256 dikurangi nilai oktet terakhir dari Subnet Mask (oktet yang bukan 255).

  • Subnet Mask: 255.255.255.192
  • Nilai oktet terakhir: 192
  • Magic Number: 256 - 192 = 64

Langkah 2: Tentukan Blok Subnet Blok subnet adalah kelipatan dari Magic Number (dimulai dari 0).

  • Blok 1: 0
  • Blok 2: 64
  • Blok 3: 128
  • Blok 4: 192

Angka-angka ini adalah Network ID dari setiap subnet yang terbentuk.

Langkah 3: Analisis IP Address Lihat kembali IP perangkat: 192.168.1.100.

  • Network ID: Posisi .100 berada di antara blok 64 dan 128. Artinya, perangkat ini tergabung dalam jaringan 192.168.1.64.
  • Broadcast ID: Alamat ini adalah satu angka sebelum Network ID berikutnya (.128), yaitu 192.168.1.127.
  • Range IP Host: Rentang alamat yang valid adalah dari Network ID + 1 hingga Broadcast ID - 1, yaitu dari 192.168.1.65 hingga 192.168.1.126.

Studi Kasus: Penerapan Subnetting di Kantor

Mari kita terapkan ilmu ini dalam skenario nyata. Anda adalah teknisi IT yang diberi satu blok IP 192.168.50.0/24 untuk kantor baru dengan 3 divisi yang jaringannya harus dipisah.

  • Divisi Marketing: Butuh 50 komputer.
  • Divisi Keuangan: Butuh 12 komputer (data sensitif).
  • Jaringan Tamu (WiFi): Harus bisa menampung 100 perangkat.

1. Analisis Kebutuhan (Urutkan dari Terbesar)

  • Tamu (100 host): Membutuhkan /25 (126 host).
  • Marketing (50 host): Membutuhkan /26 (62 host).
  • Keuangan (12 host): Membutuhkan /28 (14 host).

2. Desain dan Alokasi IP

  • Subnet 1: Jaringan Tamu
    • Network: 192.168.50.0/25
    • Range Host: 192.168.50.1 - 192.168.50.126
  • Subnet 2: Divisi Marketing
    • Network: 192.168.50.128/26
    • Range Host: 192.168.50.129 - 192.168.50.190
  • Subnet 3: Divisi Keuangan
    • Network: 192.168.50.192/28
    • Range Host: 192.168.50.193 - 192.168.50.206

Dengan pemisahan ini, Anda bisa membuat aturan keamanan di firewall (misalnya, melarang jaringan tamu mengakses jaringan keuangan), meningkatkan performa, dan mempermudah pengelolaan jaringan.

Referensi

Untuk pemahaman dasar lebih lanjut, Anda bisa membaca artikel berikut:

Muhammad Ulin Nuha
Muhammad Ulin Nuha PEEKCODE CHANNEL YOUTUBE Developer Android | Networking | Konten Creator peekcode YT | Galery | Pecinta Sholawat |

Posting Komentar