Instalasi LAMP Server (Apache, MariaDB, PHP) di Debian 12
Setelah berhasil menginstal sistem dasar Debian 12 "Bookworm", langkah selanjutnya yang paling umum adalah mengubahnya menjadi sebuah server web yang fungsional. Fondasi paling populer dan teruji untuk melakukan ini adalah dengan LAMP Stack.

LAMP adalah akronim dari Linux, Apache, MariaDB/MySQL, dan PHP. Ini adalah kumpulan perangkat lunak open-source yang bekerja bersama untuk memungkinkan sebuah server menghosting situs web dinamis dan aplikasi berbasis web.
Linux: Sistem operasi yang menjadi dasar dari semuanya (dalam kasus ini, Debian 12).
Apache: Perangkat lunak server web yang bertugas menerima permintaan dari browser pengunjung dan menyajikan konten halaman web.
MariaDB (dulu MySQL): Sistem manajemen basis data (database) untuk menyimpan dan mengelola data, seperti postingan blog, informasi pengguna, dan konten situs. Debian kini menggunakan MariaDB sebagai pengganti drop-in untuk MySQL.
PHP: Bahasa skrip sisi server yang digunakan untuk membuat konten dinamis, berinteraksi dengan database, dan memproses data formulir.
Panduan ini akan memandu Anda secara rinci untuk menginstal dan mengkonfigurasi setiap komponen LAMP di server Debian 12 Anda dari awal hingga akhir.
Prasyarat
Sebelum memulai, pastikan Anda memiliki:
Sistem yang sudah menjalankan Debian 12.
Akses ke akun pengguna non-root dengan hak
sudo
.Koneksi internet yang stabil.
Tahap 1: Pembaruan Sistem
Langkah pertama yang wajib dilakukan sebelum menginstal perangkat lunak baru adalah memastikan daftar paket dan sistem Anda dalam kondisi termutakhir. Buka terminal Anda dan jalankan perintah:
sudo apt update && sudo apt upgrade -y
Tahap 2: Instalasi Apache Web Server
Apache adalah server web paling populer di dunia, dikenal karena kekuatan dan fleksibilitasnya.
1. Instalasi Paket Apache2
Instalasi Apache di Debian sangatlah mudah. Cukup jalankan perintah berikut:
sudo apt install apache2 -y
2. Konfigurasi Firewall
Setelah terinstal, Apache akan mendaftarkan profilnya ke UFW
(Uncomplicated Firewall). Jika Anda telah mengaktifkan firewall, Anda perlu mengizinkan lalu lintas web.
Profil 'Apache Full' akan membuka port 80 (HTTP) dan port 443 (HTTPS).
sudo ufw allow 'Apache Full'
Jika Anda belum mengaktifkan UFW, Anda bisa melakukannya dengan sudo ufw enable
.
3. Verifikasi Status Apache
Pastikan server Apache berjalan tanpa masalah dengan memeriksa statusnya:
sudo systemctl status apache2
Anda akan melihat output yang menunjukkan status active (running)
berwarna hijau.
4. Uji Coba Halaman Default
Buka browser web Anda dan navigasikan ke alamat IP server Anda (misalnya, http://ALAMAT_IP_SERVER_ANDA
). Anda akan disambut oleh halaman default Apache2 Debian. Ini menandakan Apache telah terinstal dan berfungsi dengan baik.
Tahap 3: Instalasi MariaDB (Database Server)
MariaDB adalah sistem manajemen basis data relasional yang merupakan fork (pengembangan cabang) dari MySQL. Ini sepenuhnya kompatibel dan menjadi pilihan default di repositori Debian.
1. Instalasi Paket MariaDB
Jalankan perintah berikut untuk menginstal server dan klien MariaDB:
sudo apt install mariadb-server -y
2. Mengamankan Instalasi MariaDB
Instalasi default MariaDB belum sepenuhnya aman. Untungnya, ia menyertakan skrip keamanan yang akan memandu Anda melalui proses pengamanan dasar.
Jalankan skrip tersebut:
sudo mysql_secure_installation
Anda akan ditanyai serangkaian pertanyaan. Berikut adalah rekomendasi jawabannya:
Enter current password for root (enter for none):
Tekan Enter (karena belum ada kata sandi).Switch to unix_socket authentication [Y/n]
Tekan Y. Ini adalah metode otentikasi default yang aman.Change the root password? [Y/n]
Tekan Y. Buat kata sandi yang kuat untuk pengguna root database.Remove anonymous users? [Y/n]
Tekan Y.Disallow root login remotely? [Y/n]
Tekan Y. Ini adalah langkah keamanan yang sangat penting.Remove test database and access to it? [Y/n]
Tekan Y.Reload privilege tables now? [Y/n]
Tekan Y.
Instalasi database Anda sekarang jauh lebih aman.
Tahap 4: Instalasi PHP
PHP adalah komponen yang akan memproses kode untuk menampilkan konten dinamis. Tanpa PHP, Anda hanya bisa menyajikan halaman HTML statis.
1. Instalasi PHP dan Modul Pendukung
Kita akan menginstal paket php
bersama dengan beberapa modul yang paling umum digunakan untuk integrasi dengan Apache dan MariaDB.
sudo apt install php libapache2-mod-php php-mysql -y
php
: Paket inti PHP.libapache2-mod-php
: Modul yang memungkinkan Apache untuk menangani file PHP.php-mysql
: Modul yang memungkinkan PHP untuk berkomunikasi dengan database MySQL/MariaDB.
2. Verifikasi Instalasi PHP
Untuk memastikan Apache sudah benar-benar memproses file PHP, kita akan membuat sebuah file tes sederhana.
Buat file bernama info.php
di direktori root web default:
sudo nano /var/www/html/info.php
Isi file tersebut dengan kode berikut:
<?php
phpinfo();
?>
Simpan dan tutup file (Ctrl+X
, Y
, Enter
).
Sekarang, buka kembali browser Anda dan navigasikan ke http://ALAMAT_IP_SERVER_ANDA/info.php
. Anda akan melihat halaman yang sangat detail berisi semua informasi tentang konfigurasi PHP Anda.
Peringatan Keamanan: Halaman ini menampilkan informasi sensitif tentang server Anda. Setelah Anda selesai memverifikasi, sangat penting untuk menghapus file ini:
sudo rm /var/www/html/info.php
Tahap 5: Membuat Virtual Host (Direkomendasikan)
Secara default, Apache menyimpan file web di /var/www/html
. Namun, praktik terbaik adalah membuat direktori terpisah untuk setiap situs yang Anda host. Ini disebut Virtual Host.
Mari kita buat virtual host untuk domain projekku.com
.
1. Buat Struktur Direktori
Buat direktori untuk situs baru Anda:
sudo mkdir /var/www/projekku
2. Atur Kepemilikan dan Izin
Berikan kepemilikan direktori kepada pengguna Anda agar bisa mengedit file tanpa sudo
:
sudo chown -R $USER:$USER /var/www/projekku
Pastikan izin direktori sudah benar agar web server bisa membaca filenya:
sudo chmod -R 755 /var/www/projekku
3. Buat Halaman Contoh
Buat file index.html
sederhana di dalam direktori baru:
nano /var/www/projekku/index.html
Isi dengan:
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Selamat Datang di Projekku!</title>
</head>
<body>
<h1>Sukses! Virtual Host projekku.com berjalan!</h1>
</body>
</html>
4. Buat File Konfigurasi Virtual Host
Salin file konfigurasi default untuk dijadikan template:
sudo cp /etc/apache2/sites-available/000-default.conf /etc/apache2/sites-available/projekku.conf
Sekarang, edit file konfigurasi baru tersebut:
sudo nano /etc/apache2/sites-available/projekku.conf
Ubah isinya agar terlihat seperti ini, sesuaikan ServerAdmin
dan ServerName
:
<VirtualHost *:80>
ServerAdmin webmaster@projekku.com
ServerName projekku.com
ServerAlias www.projekku.com
DocumentRoot /var/www/projekku
ErrorLog ${APACHE_LOG_DIR}/error.log
CustomLog ${APACHE_LOG_DIR}/access.log combined
</VirtualHost>
5. Aktifkan Situs Baru
Gunakan utilitas Apache untuk mengaktifkan situs baru dan menonaktifkan situs default:
sudo a2ensite projekku.conf
sudo a2dissite 000-default.conf
6. Uji Konfigurasi dan Restart Apache
Periksa apakah ada kesalahan sintaks dalam konfigurasi Anda:
sudo apache2ctl configtest
Jika Anda melihat Syntax OK
, restart Apache untuk menerapkan perubahan:
sudo systemctl restart apache2
Sekarang, jika Anda mengarahkan domain projekku.com
ke IP server Anda (misalnya dengan mengedit file hosts
di komputer lokal), Anda akan melihat halaman "Selamat Datang di Projekku!".
Kesimpulan
Selamat! Anda telah berhasil menginstal dan mengkonfigurasi server LAMP yang berfungsi penuh di Debian 12. Anda kini memiliki platform yang kuat untuk mulai mengembangkan dan menghosting aplikasi web Anda sendiri.
Langkah selanjutnya yang bisa Anda pertimbangkan adalah:
Menginstal phpMyAdmin untuk mengelola database melalui antarmuka web.
Mengamankan situs Anda dengan sertifikat SSL/TLS gratis dari Let's Encrypt.
Mempelajari lebih dalam tentang konfigurasi Apache dan PHP untuk optimasi kinerja.
Posting Komentar