Sistem Tertanam (Embedded Systems)
Sistem tertanam, atau yang sering disebut sebagai embedded systems, merupakan sistem komputer khusus yang dirancang untuk melakukan fungsi tertentu dalam suatu sistem yang lebih besar. Perangkat ini terintegrasi dalam perangkat elektronik lainnya dan beroperasi sesuai dengan instruksi yang telah ditentukan, biasanya dengan sumber daya terbatas.
Karakteristik Sistem Tertanam:
1. Tugas Spesifik: Sistem tertanam dirancang untuk menjalankan tugas atau fungsi tertentu, seperti mengontrol mesin, mengumpulkan data, atau mengoperasikan perangkat tertentu.
2. Sumber Daya Terbatas: Biasanya memiliki keterbatasan dalam hal daya komputasi, memori, dan energi. Ini membuat sistem tertanam harus efisien dalam penggunaan sumber daya.
3. Real-time Operation: Banyak sistem tertanam beroperasi dalam waktu nyata (real-time), yang berarti mereka harus merespons dalam batas waktu yang ditentukan untuk menjaga fungsi sistem.
4. Integrasi Hardware dan Software: Sistem tertanam biasanya terdiri dari kombinasi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang dirancang secara khusus untuk bekerja bersama-sama.
Contoh Aplikasi Sistem Tertanam:
- Mobil: Sistem kontrol mesin, sistem infotainment, dan sistem navigasi.
- Peralatan Rumah Tangga: Mesin cuci, oven microwave, dan kulkas yang dilengkapi dengan kontrol otomatis.
- Peralatan Medis: Alat pengukur tekanan darah, monitor jantung, dan perangkat imaging medis seperti MRI dan CT scan.
- Peralatan Industri: Sistem kontrol mesin industri, robot, dan alat pengukuran otomatis.
Pengembangan Sistem Tertanam:
Pengembangan sistem tertanam memerlukan pengetahuan yang mendalam tentang perangkat keras, perangkat lunak, dan domain aplikasi spesifik. Proses pengembangannya meliputi perancangan, implementasi, pengujian, dan integrasi.
1. Desain: Menentukan kebutuhan sistem, memilih komponen perangkat keras dan perangkat lunak yang sesuai, serta merancang arsitektur sistem.
2. Implementasi: Menulis kode perangkat lunak, mengembangkan antarmuka perangkat keras, dan melakukan integrasi sistem.
3. Pengujian: Menguji sistem untuk memastikan bahwa ia dapat berfungsi sesuai dengan spesifikasi dan memenuhi kebutuhan pengguna.
4. Optimasi: Meningkatkan efisiensi, kinerja, dan keandalan sistem melalui optimasi perangkat lunak dan perangkat keras.
Dengan kemajuan teknologi, sistem tertanam semakin kompleks dan canggih, memungkinkan integrasi yang lebih baik, kinerja yang lebih tinggi, dan aplikasi yang lebih luas dalam berbagai industri. Dengan demikian, peran sistem tertanam dalam kehidupan sehari-hari dan industri modern menjadi semakin penting dan tidak bisa diabaikan.
Referensi:
Ananda, R., Amin, M., & Afandi, A. M. (2024). PERANCANGAN MESIN PEMISAH BIJI JAGUNG KERING PADA TONGKOLNYA DENGAN KECERDASAN BUATAN (ARTIFICIAL INTELLIGENCE) BERBASIS SISTEM TERTANAM. JURNAL TEKNISI, 4(1), 1-5.
Hilmy, M. A. (2024). Embedded system u-tews menggunakan visual flow programming berbasis small single-board circuit computer.
FITRIYANTO, M. PENGENALAN WAJAH PADA PLATFORM EMBEDDED MELALUI IDENTIFIKASI MATA DAN HIDUNG MENGGUNAKAN METODE WEIGHTLESS NEURAL NETWORK.
Febriansyah, L., Hartaman, A., & Kharisma, W. A. (2024). Perancangan Embedded Linux Operating System Dan Upgrading Software Untuk Voice Terminal Intercom Naval System. eProceedings of Applied Science, 10(1).
Febriansyah, L., Hartaman, A., & Kharisma, W. A. (2024). Perancangan Embedded Linux Operating System Dan Upgrading Software Untuk Voice Terminal Intercom Naval System. eProceedings of Applied Science, 10(1).
Posting Komentar